Skip to main content

Mahasiswa dan Siswa Indonesia bodoh hanya karena hal ini???


#4
EDUCATION CRITICISM

Halo semuanya, saat kalian membaca ini berarti kalian sudah siap melihat fenomena – fenomena sosial yang terjadi di sekitar kita, baik secara nasional maupun internasional.
Kali ini kita akan membahas mengenai :

"Murid yang bodoh atau Sistem Pendidikan yang salah???"





Dunia pendidikan adalah salah satu hal yang harus disiapkan bagi generasi muda sehingga membuat mereka bisa menghadapi realita kerja yang ada, maka dari itu pendidikan di haruskan ada sejak individu dilahirkan di dunia ini. Maka dari itu, sistem Indonesia membuat 12 tahun pendidikan  yang diharuskan bagi setiap individu ( terbagi atas, 6 tahun sekolah dasar, 3 tahun sekolah menengah pertama, dan 3 tahun sekolah menengah atas ). Tapi bagaimana jadinya jika pelajar, khususnya  di Indonesia, tidak menyukai pelajaran yang mereka pelajari atau pelajar lebih senang kalau guru tidak masuk kelas? Apakah murid - murid yang malas untuk belajar atau ada yang salah dengan sistem pendidikan kita? Kali ini saya akan membahas mengenai kesalahan - kesalahan yang membuat Pendidikan Indonesia tidak bisa seperti negara - negara maju lainnya. Apa saja itu? Simak yang di bawah ini.

1. BELAJAR KARENA NILAI, BUKAN KARENA INGIN MENIMBA ILMU
Siapa disini yang belajar hanya karena di haruskan mendapat nilai yang tinggi? Saya yakin pasti banyak di antara kita pernah merasa seperti itu. Kalau gurunya killer pasti kita "mati - matian" untuk belajar supaya dapat nilai bagus, sedangkan kalau gurunya santai, pasti kita juga akan santai, kayak dipantai. 
   Dan waktu yang paling berkesan adalah jam istirahat dan jam olahraga, sehingga waktu tersebut dihabiskan untuk bersenang - senang/melepas penat saat selesai belajar. Setelah jam istirahat/olahraga telah berakhir, murid - murid mulai menggerutu mengenai pelajaran selanjutnya, apalagi kalau setelah jam olahraga/istirahat, adalah jam Matematika atau IPA, pasti semangat belajar langsung turun.
  Jadi intinya, "semangat" belajar muncul hanya ketika murid - murid mendapat tugas atau ujian. 



2. IQ, Yes!!! EQ, No!!!
Apa maksud dari IQ dan EQ??? IQ ( Intelligence Quotient ) adalah sifat pikiran yang mencakup kemampuan menalar, memecahkan masalah, dan berpikir secara abstrak. Sedangkan EQ ( Emotion Quotient ) adalah kemampuan seseorang untuk mengelolah, menilai, dan mengontrol emosi dirinya dengan orang lain. Jadi intinya, IQ berhubungan dengan kemampuan otak, sedangkan EQ berhubungan dengan kemampuan sosial. 
   Mana yang lebih penting? IQ atau EQ? Hasil penelitian menunjukkan :

"Suatu penelitian yang dilakukan Carnegie Institute of Technology menunjukkan bahwa 80 persen kesuksesan finansial seseorang adalah karena kemampuan humanis seperti kepribadian dan kemampuan berkomunikasi, bernegosiasi dan memimpin. Sementara itu, pengetahuan teknis hanya mengambil porsi 20 persen."



 Pendidikan di Indonesia lebih mengedepankan IQ daripada EQ, sehingga hanya murid - murid yang punya IQ tinggi yang di anggap oleh guru - guru, sedangkan yang punya EQ tinggi dianggap tidak pandai. 
Contohnya, karena sistem Pendidikan Indonesia mengukur kepintaran murid - muridnya dari nilai ujian, makanya murid - murid hanya fokus kepada pelajaran yang ada dan tidak pernah belajar cara bersosialisasi dengan yang lain. Sekalipun ada kerja kelompok, organisasi, dan kegiatan organisasi lainnya, sistem Pendidikan Indonesia tetap lebih mementingkan nilai daripada hubungan sosial. Dan hubungan sosial yang ada di sistem Pendidikan Indonesia terbentuk saat kerjasama di ujian atau bisa dibilang itu adalah hubungan sosial secara negatif, maka jangan heran di Indonesia banyak koruptor/penjahat dibidang hukum. Realitanya di Indonesia bahwa : "Lebih dihargai nilai daripada kejujuran", atau bisa dibilang bahwa guru - guru hanya lebih menghargai/mengganggap bahwa yang akan sukses adalah yang punya nilai tinggi dibanding kejujuran yang tinggi.
Benar kan yang saya bilang ini atau ada pendapat lain?? Tulis di komentar.



3. GURU BOLEH "SALAH", SEDANGKAN MURID TIDAK BOLEH
Pernahkan teman - teman terlambat masuk kelas dan akhirnya di keluarkan dari kelas??? Atau pernahkah guru kalian terlambat dan guru kalian bilang "maaf terlambat" dan kita sebagai murid tidak bisa mengkritik mengenai kelakuan yang guru tunjukkan???
Enak banget yah jadi guru? Meminta maaf secara gampang mengenai kesalahan yang dia lakukan, sedangkan saat murid melakukan kesalahan, murid tersebut di hukum habis - habisan (misalnya disuruh hormat di tiang bendera saat siang hari atau berdiri di depan kelas dan ditertawakan oleh teman - teman yang lain). 
Saat murid - murid mendapat perlakuan seperti itu, maka di dalam pikiran dari murid - murid adalah mereka akan melakukan seperti yang dicontohkan oleh guru mereka (kalau guru bisa, kami pun bisa).


Tidak bisa dipungkiri bahwa sistem yang Indonesia gunakan tidak terlalu efektif bagi murid - murid di Indonesia, sehingga mengakibatkan kepribadian yang negatif bagi murid - murid. Jadi mana yang salah? Murid - murid atau sistem Pendidikan??? Tidak ada yang salah. Yang salah standar pikiran yang dibuat oleh orang - orang bahwa yang akan sukses hanya orang - orang yang punya IQ tinggi. Mari kira buka pikiran kita bahwa kesuksesan seseorang tidak hanya di ukur dari satu sisi saja, tetapi dari sisi yang lain.

Albert Enstein pernah berkata : "Jika anda menilai ikan dari caranya memanjat pohon, maka ikan itu  akan mengganggap bodoh dirinya seumur hidupnya". Artinya setiap orang memiliki keahlian di bidangnya masing - masing. Baik IQ ataupun EQ adalah sama - sama penting (kepintaran dan sosial sama - sama penting), yang penting disini ialah bagaimana sistem Pendidikan dan Guru - Guru bisa memaksimalkan kemampuan IQ dan EQ yang dimiliki oleh setiap murid - murid di Indonesia.

Apakah kalian ingin supaya sistem Pendidikan, guru - guru, dan murid - murid bisa sebagus negara - negara maju yang lain?



Jangan lupa klik "Subscribe" dan Share blog ini ke teman - teman kalian, karena dengan kalian membagikan blog ini, maka kalian telah berkontribusi membuat Pendidikan Indonesia menjadi lebih baik.


Terima kasih sudah membaca di blog ini 😊

Comments

Post a Comment